Kairo, NU Online
Mantan Perdana Menteri Mahatir Mohammad direncanakan bertolak ke Kairo pada Sabtu (18/5) besok. Mahatir didaulat untuk menjadi pembicara utama dalam seminar nasional yang digelar oleh Partai Keadilan dan Kemerdekaan (FJP), partai berhaluan Islam Moderat yang kini berkuasa di Mesir.
Seperti dilansir kantor berita Al-Hayat (16/5), seminar tersebut mengambil tajuk "Tajaarub an-Nahdhah fi al-'Aalam, Maliziya Namuudzajan (Pengalaman Kebangkitan Negara-Negara di Dunia, Malaysia Sebagai Model) dan digelar di salah satu hotel di Kairo.
Sebelumnya, beberapa pejabat FJP pada April lalu bertolak ke Malaysia untuk bertemu dengan pihak pemerintahan Malaysia. Selain menandatangani beberapa kerjasama dan kesepakatan, kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mentransfer pengalaman Malaysia dalam kesuksesan membangun ekonominya.
Malaysia kerap dijadikan model dan percontohan negara yang sukses melakukan reformasi, kebangkitan dan kemajuan di bidang ekonomi dan stabilitas negara. Beberapa negara di Timur Tengah banyak yang memuji dan belajar terhadap model kebangkitan tersebut.
Di masa-masa awal revolusi di Mesir yang terjadi di awal tahun 2011 dulu, sebenarnya ada wacana nasional yang juga menyerukan pentingnya belajar kepada Indonesia. Namun, kepentingan tersebut hanya sebatas pada masalah "transisi demokrasi". Untuk masalah proyek kebangkitan ekonomi dan teknologi, Mesir lebih memilih Turki dan Malaysia sebagai model, bukan Indonesia.
Penulis: Ahmad Ginanjar Sya’ban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar