Kisah Pedagang ES yang bertemu Rasulullah
Dikisahkan dari Almukarom KH.Jamaludin Pandeglang-Banten,Bahwasanya ada kisah nyata pada Tahun 2006 didaerah sekitar Jelambar Jakarta Barat disuatu Mushola sedang diadakan Maulid Nabi sayyidinna Muhammad SAW yang dihadiri oleh para ulama dan para habaib
pada saat "marhaban' lewat tukang es bernama Mang Dadang mendengar sedang diadakan maulid nabi Mang Dadang berhenti didepan Mushola kemudian tanpa berpikir panjang beliau masuk kedalam Mushola dan berkata kepada para Ulama yang hadir bahwasanya beliau ingin menyumbangkan ES dagangannya untuk acara Maulid Tersebut,dan para ulama mempersilahkannya,MangDadang pun membagikan ES nya kepada hadirin semua,sampai ESnya Habis.
Kemudian Mang Dadang pun Pulang pulang ke rumahnya,sampai dirumah istrinya menyakan dagannya,beliau bilang dengan polos dagannya habis dibagikan untuk acara Maulid,ternyata istrinya pun mendukungnya.
Hari demi hari pun berlalu,mang Dadang pun berpikir terbersit dihati beliau ingin mengadakan acara Maulidan dirumah kontrakanya,walaupun hanya kecil-kecilan,kemudian beliau pun menyisihkan sebesar 3rb setiap harinya ditabung untuk Maulidan,sampai suatu saat uangnya sudah dirasa cukup oleh Mang Dadang untuk mengadakan Maulid, maka tanpa berpikir panjang beliau pun belanja ke pasar untuk acara maulid,alhamdulilah uang yang terkumpul berhasil membuat sekitar 200 kantong "berkat" kalau di sunda untuk Maulid. Ia pun segera menyebar undangan kepada tetangganya bahwa nanti malam dikontrakannya yang berukuran 3x4 itu akan diadakan maulid,setelah tiba malam saatnya acara maulid,ternyata karena sebab apa Yang pasti Merupakan Rencana Allah SWT,tetangga yang beliau undang tidak satupun yang datang kekontrakannya,beliau pun menunggu sampai larut malam,Namun tetap tidak ada Seseorang pun yang datang.
Mang Dadang pun menangis ,sedih karena tidak ada yang datang kekontrakanya,sambil menangis beliau bermunajat, berdo’a kepada Alloh
SWT “ Ya Alloh, hamba hanya ingin memperingati Maulid Nabi SAW, hamba memohon kepada-Mu
tunjukanlah, perlihatkanlah saat ini juga pahala, ganjaran memperingati
Maulid Nabi SAW. Tidak lama setelah berdo’a seperti itu, maka datanglah
serombongan orang berjubah putih berwajah arab lalu mengucap salam salah seorang trsbt “ Assalamu’alaikum “ dijawab
“ Wa’alaikumsalam “ " kemudian berkata dari salah seorang tersebut dengan lembut"jangan menangis aku Muhammad Bin Abdullah yang datang memnuhi undanganmu" kemudian sekejap mata rombongan tersebut hilang,ternyata dengan hilang rombongan tersebut hilang pula kantong makanan yang 200kantong yang mang Dadang siapkan tadi "Subhanallah..Shollu alla Nabiy"" ternyata itulah Jawaban dari Allah SWT bagi hambanya Yang shaleh yang mencintai nabinya.
Download Ceramah Kisah mang dadang (dalam bahasa sunda) di Download Ceramah.
Ternyata kejadian yang dialami mangDadang sudah terjadi dizaman dahulu.
Diriwayatkan dari Kitab KishatuL Aulia pada zaman Khalifah Abdullah bin Umar.
Dikisahkan pada waktu itu ada nenek bernama Umi Kulsum yang sudah
janda&hanya memiliki 1 orang anak perempuan, dikala itu semua
tetangga Umi Kulsum telah merayakan Maulid Nabi SAW. Tetapi Umi Kulsum
hanya bisa berdiam diri dirumah karena tidak dapat merayakan Maulid Nabi
SAW. Kemudian tersirat dalam benaknya, “ apakah harus saya jual saja
anak perempuan yang satu-satunya ini “ ? Itulah hal terus dipikirkan
olehnya, tidak lama kemudian dipanggilah sang anak, “ neng kemarilah “
kata sang Ibu, kemudian datanglah sang anak, lalu bertanyalah Umi
Kulsum, “ apakah, kamu mau Ibu jual “ ( kaget&terhenyaklah sang anak
) sambil berkata “ kenapa Ibu mau menjual saya, apakah sudah tidak
sayang lagi ? “ Kemudian dijawablah “ begini Nak, Ibu ingin memperingati
Maulid Nabi SAW, karena Ibu takut tidak dapat memperingtinya lagi pada
tahun depan, bagaimana apakah kamu bersedia Nak ? “ Lalu sang anak
menjawab dengan tegas, “ iya Bu, aku bersedia, biarkan saat ini kita
berpisah di dunia tapi, mudah-mudahan kelak kita akan mendapat syafa’at
nanti, di Yaumul Kiamah dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Insya Alloh.
Akhirnya dijualah sang anak&pada saat itulah Umi Kulsum berpisah
dengan anaknya mereka berdua saling menangis karena akhirnya berpisah.
Setelah Umi Kulsum menjual anaknya lalu, belanjalah Umi Kulsum
kemudian lekas pulang untuk memasak makanan untuk memperingati Maulid
Nabi SAW. Sendiri beliau memasak semua makanan dari pagi hari hingga
menjelang petang, rasa lelah&cape tidaklah beliau rasakan karena
tergiur dengan pahala/ganjaran memperingati Maulid Nabi SAW yang begitu
luar biasa. Begitu selesai memasak, lalu Umi Kulsum mengundang semua
tetangga didekat rumahnya, untuk memperingati Maulid Nabi SAW di
rumahnya jam 8 malam. Begitu tetangganya diundang ternyata malah
melakukan pembicarakan, mereka berkata “ buat apa kita menghadiri
undangannya, paling bagus kita malah disuguhi air putih saja... “
setelah melakukan pembicaraan sepeti itu ternyata mereka mengambil
kesepakatan untuk tidak datang memenuhi undangannya dan benar saja apa
yang terjadi pada pukul jam 8 malam Umi Kulsum memunggu kedatangan
tetangganya tetapi, tidak ada yang datang jam 10 malam beliau masih
menanti sampai jam 2 dini hari tidak ada satu orang pun yang hadir
memenuhi undangan Umi Kulsum ke rumahnya.
Kemudian ketika
menghadapi kenyataan sepeti itu, Umi Kulsum
menangis,menjerit&merintih sambil bermunajat, berdo’a kepada Alloh
SWT “ Ya Alloh, hamba hanya ingin memperingati Maulid Nabi SAW, sampai
anak perempuan yang satu-satunya hamba jual. Tetapi, mengapa malah
begini pembalasan dari masyarakat, mentang-mentang hamba miskin, orang
tidak punya maka dari itu ya Alloh... hamba memohon kepada-Mu
tunjukanlah, perlihatkanlah saat ini juga pahala, ganjaran memperingati
Maulid Nabi SAW. Tidak lama setelah berdo’a seperti itu, maka datanglah
rombongan lalu mengucap salam salah seorang “ Assalamu’alaikum “ dijawab
“ Wa’alaikumsalam “ berkata kembali seseorang tersebut “ Wahai Umi
Kulsum janganlah kamu bersedih, menangis walaupun tetangga kamu tidak
datang kemari, kami yang akan memperingati Maulid Nabi. Kami disini itu
siapa yaitu, ada Muhammad SAW bin Abdullah beserta para arwah An’biya
walmursalin, Rasul yang saat ini kamu peringati hadir pada malam ini “ .
Subhanallah..., Alhamdulillah.
Pikirkanlah wahai kaum Muslimin
sekalian, apakah pelajaran yang dapat kita ambil&pahami dari kisah
tersebut, ? Seorang nenek Muslimah&salehah yang memiliki anak
perempuan yang salehah pula. Berkorban, sang Ibu tak kuasa apa-apa yang
rela menjual anaknya lalu sang anak yang merelakan dirinya untuk dapat
dijual oleh sang Ibu, karena dasar cinta, tergiur akan pahala, ganjaran
memperingati Maulid Nabi SAW yang begitu sangat luar biasa. Lalu
bagaimana dengan kita sekarang ini sudah seberapa besar, rasa cinta
untuk dapat bekorban memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti
halnya yang dilakukan Umi Kulsum beserta anak perempuanya. Tetapi,
didalam sebuah keterangan dijelaskan oleh Al-Imam Jalaluddin As. Suyuthi
‘ tidak semata-mata disuatu tempat, di rumah, Pesantren, Masjid dan
lain sebagainya itu memperingati Maulid Nabi SAW, maka tanpa terkecuali
semua malaikat turun ketempat tersebut, untuk memohonkan ampunan kepada
ahli tempat tersebut bahkan tempat tersebut akan penuh dengan Rahmat dan
Keridha’an Alloh SWT ‘.
Lalu diterangkan dalam Ahaditsul
mukhtarah hadis no. 1832 ‘ bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya
setelah beliau SAW menjadi Nabi, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber
Akikah untuknya kakeknya Abdul Muttalib saat usia beliau SAW 7 tahun,
dan akikah tidak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah
beliau SAW yang kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau
SAW kepada Allah SWT yang telah membangkitkan beliau SAW sebagai
Rahmatan lil’aalamiin dan membawa Syariah untuk ummatnya, maka sebaiknya
bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid Nabi SAW
dengan mengumpulkan teman-teman dan saudara-saudara, dengan adanya 3
faktor yaitu pertama, menjamu dengan makanan-makanan dengan niat
sedekah, lalu yang kedua, memperbanyak bacaan Al-Qur’an dijelaskan
didalam Tafsir Jamal jika ingin diakui umat Rasul minimal sehari semalam
200 ayat dan yang ketiga yaitu, membaca Kitab Al-Barjanji mudah-mudah
dengan kita dapat menjalani salah satu dari 3 faktor dengan niat
memperingati Maulid Nabi SAW yang Insya Alloh akan hasil&semata-mata
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW guna
menambah keimanan&ketakwaan pada diri kita, Aamiin ya Rabbalamin.
semoga bermanpaat, Mohon ma'ap jika ada kesalahan dalam peneranganya
mohon koreksi&dimaafkan harap maklum penuLis hanya seorang ab'di
lemah pencari Ilmu, sekian terima kasih
Sumber: kisah mang Dadang dari Ceramah KH.Jamaludin Pandeglang
ilustrasi gambar pedagang ES dari http://selbyfood.blogspot.com/2009/03/tukang-es-cincau-leaf-jelly-man.html
artikel Umi Kulsum dari: http://www.facebook.com/TIFaaKuMM/posts/477361882328262
Tidak ada komentar:
Posting Komentar